Minggu, 02 Desember 2012

Kisah Klasik itu, KELUARGA KECIL KOMPUTER B

Saya awali di kantin sekolah saja yah,

Di kantin sekolah samping ruang Tata Usaha SMKN 1 MASAMBA, katanya kantin ini adalah kantin kejujuran? Yah memang benar ! Berbagai jajanan kuliner kecil tersedia dari jalangkote, donat, panada, pisang ijo, es buah, nasi kuning hingga coto dan bakso ada di sini, semua terasa lengkap dengan jajanan khas Indonesia ini ! Belum lama menikmati hidangan saya, terdengar “Teman-teman mau berpisah betul mii kii le?” dengan logat yang khas, Tanya Novi penuh kecemasan akan hal itu, di kantin ini . Serly, Ryka, Risma, Ratna, Rahmi, Wana, Hasriani, Windy, Anty, Uky, Allink, Elwin, Riswan, fhatur, Rhudy, Ikshan, kasmar, Saya dan kawan-kawan gerombolan ada di kantin. Hehehee banyak yahh.! “Ia teman, mau berpisah mii kii dow” spontan Ratna menjawab..!! Lahap, dengan lahap saya terus mengunyah Nasi kuning sambil mendengar ocehan-ocehan mereka, seru tawa mereka terdengar menggetar gendang telinga larut ke hati, sambil berharap-harap cemas waktu lambatlah berputar.
Eeerrghhhh….!! Hahahaa, “siapa itu!?” seru windy bertanya,, “Allink bebe itu, kekenyangan dahh” uky meraung merespon Tanya windy sambil menjilati sisa makanan di mangkuk baksonya, sementara Allink di belakang saya hanya tertawa menganga dengan memegang segelas air mineral. Dan kembali semua tertawa, tingkah  mereka heboh seketika mendengar gemerutu si Allink.. !
Dari jauh terlihat langkah kokoh berjalan, Dia Pahlawan, Pahlawan yang berjasa mengajari kami tentang Ilmu Komputer, yahh, memang jurusan kami TKJ (Teknik Komputer dan  Jaringan). “Sudah mii makan anak-anak, jalan mii Pak Jumair kekelas ta’ o. ” kontan Hasriani. Semua berdiri, jejak sepatu menginjak rerumputan di tengah tanah lapang sekolah kami, di bawah cerah mentari kami ramai berjalan menuju ruang kenangan itu ! Duduk di masing-masing bangku, pena dan kertas sigap tersiapkan.
 ”AssalamuAlaikum Wr. Wb, selamat siang anak-anak” sapa Pak Jumair pada kami,
“WaalaikumSalam Wr. Wb, siang Pak” kami balas menyapa.
Pelajaran berlangsung, dan dengan rasa humor pak guru, sesekali kami tertawa, pelajaran berjalan aman, hehehee..!! di akhir sesi pelajaran, Pak guru menghimbau kami,
“anak-anak, kaliankan sudah mau ujian, jadi rajinlah belajar agar kalian bisa mengisi lembar Ujian dengan benar dan LULUS semua”,
 “Ia pak,  Amiind !!” serentak kami menjawab..
Singkat,, waktu berputar hingga mendekat UAS (Ujian akhir sekolah)..!! 1 cm??  hahaaa, himbauan dari guru-guru yang kami perbincangkan dalam ruang kelas. Ngerumpi, kebiasaan kami tiap jam kosong, “siap-siap botak”seru Elwin menganga !! yahh 1 cm itu peraturan buat para kaum Adam di sekolah, hhuh, ! mendengar itu teman-teman yang lain semakin asik ngerumpi sedang dalam hati saya bertanya, kenapa yahh kalau mendekati semester atau ujian rambut harus 1 cm??  heheehe.
Di sudut sana para wanita KOM. B berkumpul entah apa yang mereka perbincangkan, tak ketinggalan Uky ada di sana, hahahaa !! Di waktu yang renggang ini moment yang pas untuk mengabadikan suasana ini, dengan camera handphone standar 3,2MP wajah dan senyum mereka serta gaya aneh mereka terjeprett, hehehee,,,  satu persatu hingga puluhan bahkan ratusan telah terjeprett menjadi kisah klasik untuk di kenang di hari nanti, Potret mereka terhias di hati ini, yang merasa tak rela melepas begitu banyak arti bersamanya.  Mereka kawan seperjuangan, sepenaggungan beban sekolah, kami tak hanya sahabat kami bagai saudara yang terikat dalam Cinta Keluarga Kecil KOMPUTER B !!
Meghitung hari saja kisah ini benarkan usai !! semua catatan akan tertutup, tapi tidak di hati, dalam sadar ku pandangi mereka, senyum mereka cerah, secerah Langit biru hari itu, sengaja ku sapa mereka dengan maksud ingin mendengar suara penyemangat itu, suara cerewet mereka yang biasa nyaring terdengar.
UAS (Ujian Akhir Sekolah) lewat, pertempuran itu selesai untuk sejenak, “haaahh”, derai hembusan nafas legah,  tapi tidak genap sebulan lagi pertempuran terhebat akan di mulai, puncak dari segala asa, puncak dari penantian, dari awal keluguan hingga menjadi dewasa, UAN (Ujian Akhir Nasional) tak lama hembusan nafas legah itu jantung kembali menegang, jantung begitu hebatnya berdetak, darah bagaikan F1 yang melaju, fikiran layaknya badai mencengkram, di hari lainnya dalam ruang kenangan itu ada yang berbeda, pipi basah dan mata yang memerah seketika membuatku diam. Menangis dalam harapan masa depan, harapan yang tak ingin lepas, harapan yang tak ingin pisah, semua makna dalam air mata itu terukir jutaan kata yang tak sempat terucap, hanya mencoba memahami dan menerima bahwa memang beginilah kehidupan.
Tak pernah terasa akan secepat ini, 3 tahun itu cepat yahh, seperti batu yang ku pegang lalu ku lemparkan sejauh mungkin dan hilang, atau seperti gula yang seketika larut saat di aduk dalam teh hangat yang tiap pagi sedia di meja di minum dan habis. Banyak perumpamaan tentang itu, tapi tidak air mata itu, air mata mutiara penuh cita dan cinta tentang kisah yang berlalu dan akan datang.

Hingga akhir dari segala penantian, UAN (Ujian Akhir Nasional) selesai, kelegahan kembali memuncak, tawa bahagia, air mata bahagia tak terhindarkan, melampiaskan segala beban dengan tradisi anak sekolahan yang gila, hehehee, corat coret baju dan tanda tangan mereka terukir di helai kain putih ini..!!  bremm bremm’ bergemurulah suara mesin pencabik telinga itu, motor dengan bunyi keras menghentak, meresahkan burung-burung yang hinggap di tiang-tiang listrik ! Konvoi sepanjang jalan kenangan, ratusan murid lainnya berkumpul menjadi satu,
“wahh, ternyata banyak juga siswa SMK dahh” ujarku sedikit terkejut,
Sedang terlihat di pintu gerbang sekolah, guru-guru tampak mengabadikan moment ini.
 “Choky, kesana kii e dekat pintu gerbang, biar di foto kii juga guru” kata Elwin dengan menepuk pundak saya.
Beberapa saat setelah itu, konvoi berlanjut, jalan Trans Sulawesi menjadi padat, sedikit meresahkan pengguna jalan yang lain, hehehee,,!
Di pertengahan jalan saat lagi konvoi, kami memutuskan untuk berbalik arah, maklum perut sudah tidak mendukung, laparr,,!! Saya, Elwin, Allink, Riswan, Rhudy, Ikshan, serta Rama dan Rafly tidak ikut barisan pasukan yang masih meneruskan perjalanan konvoi, kami segera berbalik arah dengan maksud mampir di rumah teman kami Anty untuk mengisi perut , hehehee !
“Choky, mana HPmu, telpon dulu Anty, bilang ada kii di depan rumahnya” Tanya Elwin pada saya,
“tutt, tuth’,….. Haloo !!, Anty di mana kamu, ada ka di depan rumahmu ini” ujarku di telpon, “
“Ia, tunggu dulu, di belakang rumah ka ini petik Rambutan” jawab Anty. Dia tidak ikut konvoi, mungkin karena kelelahan sehabis ujian.
“haha, kebetulan, sekalian petik banyak-banyak nah” jawabku lagi.
Setelah selesai nelpon, Rhudy, Ikshan, Rama, Rafly, mereka berfikir untuk pulang saja, entah kenapa? Sesaat mereka pulang, Anty Nampak dari samping rumahnya, melambaikan tangannya dan memanggil kami, segera kami mendekat,
“Aaahhh” ungkapan kelelahan terlepas saat duduk di sofa rumah Anty.
Tidak lama Ratna dan Wana serta Kasmar dan seorang lainnya datang, sepertinya mereka juga lelah konvoi.
“Ahh, laparr, Annty ada makanan?” hehee, tanyaku sedikit menggoda pada Anty.
“ia, ada di dapur, masuk mii makan” jawab Anty yang sepertinya memahami kami.
Tak hitung panjang, kami yang kelelahan dan kelaparan segera beraksi, sepintas makanan yang di sajikan habis.!! Hehee
“wahh, kayak gembel saja ini semua” seru Ratna sambil memotret kami yang lagi makan dengan camera HPnya.
“Eeeergghhh !!! ahh kenyang” kali ini saya yang menggemerutu !! hehehee
Sehabis makan kami istirahat sejenak di ruang tamu rumah Anty, sambil makan rambutan yang baru saja di petik dan meminum sirop sebagai hidangan penutup.. maklum tamu adalah raja… hehehehe !!! bersama itu, kami bercengkrama mengingat sejenak hal-hal lucu yang baru saja berlalu, walau keluarga kami kurang lengkap saat itu, karna sebagian telah pulang ke rumah masing-masing, tapi kami tetap Seru gembira bersama. Kami yang terikat dalam keluarga kecil kami (Keluarga Kecil Komputer B) tersenyum terharu dengan penuh Tanya, secepat inikah 3 tahun berlalu?, langkah kebersamaan kini memencar, masing-masing dari kami punya ambisi yang berbeda, impian yang berbeda, walau begitu kami tetap satu dalam keluarga kami. Rindu akan menyatukan kebersamaan kita dalam hening, walau air mata kembali berlinang… !
Setelah semua benar berlalu, saya balik ke rumah, melepas sepatu dan ingin segera terbaring di kamar dan lelap..!
Dengan langkah sedikit lambat, sejenak saya berbalik sebelum memegang gang pintu rumah dan menatap ke langit luas, sambil berbisik dalam hati yang paling dalam,
“Benar telah berlalu teman, kisah ini indah, segalanya terurai di sini dari keluguan hingga kedewasaan, dari benci menjadi cinta, dari teman hingga sahabat dan akhirnya kita bersaudara.”







‘Ungkapan untuk mereka yang ku rindu’

Ketika rindu merasuk pikiran
Maka terjatuhlah air mata tak tertahan
Tubuh gemetar
Terlihat bayang-bayang masa lalu terindah

Mereka kawan seperjuangan sejiwa, sehati
Bersenjata pena bertameng kertas putih
Bertempur dengan rumus atau kalimat penuh Tanya
Berbekal amanah dari sang pahlawan

Senin pagi, seragam lengkap
Mempersiapkan strategi di tanah lapang
Berbaris rapi, siap dan hormat
Merah putih berkibar gagah


Dan pagi itu terlihat senyum mereka
Terdengar suara-suara mereka
Tergambar keceriaan di wajah mereka
Hingga saat ini rinduku untuk mereka

Mereka punya ruang di hati
Yang saat bersama menciptakan tawaku
 meramaikan hidupku yang terkadang sendiri
adalah penyemangat sang pemacu rindu

Jail menjaili dengan kawan
Menertawai hal-hal bodoh yang di perbuat
Bernyanyi, bergoyang, bercerita apa saja
Seperti itulah yang ku rindukan

Kini ketiadaan mereka membuatku sepi
Mengiris ke ulu hati
Membuat rindu membara-bara
Dalam do’a ku berkata, Tuhan aku merindukan mereka

Hingga saat langkah akan di teruskan
Kisah itu menjadi sejarah
Sejarah pertempuran terhebat
Bersama pahlawan yang akan kita kenang.

 
by. Ananda Rezky Wibowo

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.