Senin, 14 Oktober 2013

Dan itu…. !!



Melangkah jauh dari segala hal yang ingin di jauhi untuk melepas segala harap yang selama ini sepertinya hanya sia-sia, tidak untuk membenci hanya sedikit melupakan apa yang mesti di lupakan. Seperti yang semua inginkan tanpa harus di jelaskan beberapa kalipun semua tentu sudah menyeru untuk jauh melangkah dari arah yang sebelumnya tak pernah searah.
Bukan masalah menyerah atau kalah, hanya untuk mencoba memahaminya karena pemahamanku semuanya harus di pahami selain diri sendiri. Membuatnya tetap tercipta biar langkahnya tidak terganggu dari syairku yang mungkin terbaca sebagai beban yang membodohkan. 
Selama ini caraku mungkin salah untuk terus berharap, sejenak bila ku tersadar, maka aku seperti awan yang hanya terombang dalam alunan angin ke semua arah yang tak pernah sama sekali terarah atau di arahkan. 
Namun di sisi lain, entah mengapa dia masih tersimpan sebagai catatan terbaik dalam semua tulisan, biar tulisanku tidak pernah di mengerti tapi tetap saja dari semua tulisan, tema yang terbaik adalah tentangnya.
Banyak sisi di mana dia selalu menjadi yang terbaik, dan di banyak sisi itu jugalah aku harus menciptakan banyak jalan untuk melangkah lebih dan lebih jauh lepas dari kesia-siaan.  Berat sudah pasti, ada kala waktu memaksaku untuk mengingat, dan biasanya dalam ingatan itulah hal yang menyakitkan merasuk, entah kenapa? Mungkin jika kataku ingin menyapa atau menyebut namanya saja, ada sesuatu yang harus menahanku untuk tidak melakukannya, yahh,, memang harus di tahan biar perlahan terlupakan dengan sendirinya.
untuk selanjutnya akan ku hakimi diriku sendiri untuk melangkah jauh melupakan hasrat yang membodohkan, tanpa perduli seberat apapun terjal rintang yang akan di hadapi, perlahan biar air mata yang tersiksa untuk menghapus jejak langkah kemarin yang tertuju padanya.
“Aku menyayangimu, dan aku hormat padamu, akan ku jaga kau dalam keabadian yang tak tersentuh, aku yakinkan untuk menghakimi diriku sendiri untuk lepas dan tak lagi ada bunyi syair yang mengganggumu, sekuat hati, jiwa raga aku merelakan sebuah cinta”.
Melangkah untuk melupakan tanpa harus membenci.
Dan itu sebuah cinta.

Kamis, 14 Maret 2013

Bijaksana Berbisik

Dimanakah engkau kekasihku ?
Apakah kehidupan masih menyembunyikanmu ?
Berkali-kali senja menertawai
Aku pilu menunggu, merindu !


Dimanakah engkau penuntunku ?
Apakah cinta belum menyentuhmu ?
Berkali-kali aku memandang
tiada jua tanda-tanda terangmu 


Di pagi dingin tak terang hanya mendung
hingga malam itu tinggal angin tanpa perisainya
Berkali-kali  berganti perputaran
Tanyaku masih bertanya-tanya, Dimanakah ?


0hh.....
cinta....
kekasihku....
"sedang mata terpejam"


Diantara mereka yang bergandengan
Tersenyumlan di persimpangannya
sayap-sayapmu akan terkepal kekar
membawamu ke jalan cinta itu !
   "ketika sang bijaksana berbisik"


inspirasi : Sang Gibran
karya     : Ananda Rezky W.
15/03/2013

Selasa, 26 Februari 2013

"di atas langit"


ketika langit mulai membiru dari mendungnya,
senyuman itu kembali menghias,
kudamba masih tak kumiliki,
dia hanya biru mimpi yang damai,

seperti alunan angin,
seketika membuat sejuk nampak berseri,
lalu pergi,
khayal yang meninggi dari biru mimpi seperti langit,

yang bermain hanya khayalku, bersamamu dalam keindahan,
sumber dari kataku terangkai, terinspirasi akanmu,
kau yang nampak ceria, melambai menyapa mesra,
namun entah, siapa kau menggrogoti mimpiku ?

tanyaku setinggi langit, mengental bersama birunya,
tanyaku terasa hampa, tanpa jawaban yang di nanti,
seperti awan yang hanya mengikuti arah angin,
menjadi budak sepanjang perjalanannya,

hanya angan sepanjang langkahku,
tak seperti yang lain ceria berpegangan,
senyuman itu masih tanda tanya,
entah dimana, entah kapan menyentuhku ?

tanyaku masih menunggu,
menunggu makna dari jawaban yang di nanti,
yang menjadikan semua tersenyum,
seperti biru yang sempurna di atas langit... !


         11:19 am, Rabu, 27-Februari-2013
         Choky :D

Minggu, 02 Desember 2012

Kisah Klasik itu, KELUARGA KECIL KOMPUTER B

Saya awali di kantin sekolah saja yah,

Di kantin sekolah samping ruang Tata Usaha SMKN 1 MASAMBA, katanya kantin ini adalah kantin kejujuran? Yah memang benar ! Berbagai jajanan kuliner kecil tersedia dari jalangkote, donat, panada, pisang ijo, es buah, nasi kuning hingga coto dan bakso ada di sini, semua terasa lengkap dengan jajanan khas Indonesia ini ! Belum lama menikmati hidangan saya, terdengar “Teman-teman mau berpisah betul mii kii le?” dengan logat yang khas, Tanya Novi penuh kecemasan akan hal itu, di kantin ini . Serly, Ryka, Risma, Ratna, Rahmi, Wana, Hasriani, Windy, Anty, Uky, Allink, Elwin, Riswan, fhatur, Rhudy, Ikshan, kasmar, Saya dan kawan-kawan gerombolan ada di kantin. Hehehee banyak yahh.! “Ia teman, mau berpisah mii kii dow” spontan Ratna menjawab..!! Lahap, dengan lahap saya terus mengunyah Nasi kuning sambil mendengar ocehan-ocehan mereka, seru tawa mereka terdengar menggetar gendang telinga larut ke hati, sambil berharap-harap cemas waktu lambatlah berputar.
Eeerrghhhh….!! Hahahaa, “siapa itu!?” seru windy bertanya,, “Allink bebe itu, kekenyangan dahh” uky meraung merespon Tanya windy sambil menjilati sisa makanan di mangkuk baksonya, sementara Allink di belakang saya hanya tertawa menganga dengan memegang segelas air mineral. Dan kembali semua tertawa, tingkah  mereka heboh seketika mendengar gemerutu si Allink.. !
Dari jauh terlihat langkah kokoh berjalan, Dia Pahlawan, Pahlawan yang berjasa mengajari kami tentang Ilmu Komputer, yahh, memang jurusan kami TKJ (Teknik Komputer dan  Jaringan). “Sudah mii makan anak-anak, jalan mii Pak Jumair kekelas ta’ o. ” kontan Hasriani. Semua berdiri, jejak sepatu menginjak rerumputan di tengah tanah lapang sekolah kami, di bawah cerah mentari kami ramai berjalan menuju ruang kenangan itu ! Duduk di masing-masing bangku, pena dan kertas sigap tersiapkan.
 ”AssalamuAlaikum Wr. Wb, selamat siang anak-anak” sapa Pak Jumair pada kami,
“WaalaikumSalam Wr. Wb, siang Pak” kami balas menyapa.
Pelajaran berlangsung, dan dengan rasa humor pak guru, sesekali kami tertawa, pelajaran berjalan aman, hehehee..!! di akhir sesi pelajaran, Pak guru menghimbau kami,
“anak-anak, kaliankan sudah mau ujian, jadi rajinlah belajar agar kalian bisa mengisi lembar Ujian dengan benar dan LULUS semua”,
 “Ia pak,  Amiind !!” serentak kami menjawab..
Singkat,, waktu berputar hingga mendekat UAS (Ujian akhir sekolah)..!! 1 cm??  hahaaa, himbauan dari guru-guru yang kami perbincangkan dalam ruang kelas. Ngerumpi, kebiasaan kami tiap jam kosong, “siap-siap botak”seru Elwin menganga !! yahh 1 cm itu peraturan buat para kaum Adam di sekolah, hhuh, ! mendengar itu teman-teman yang lain semakin asik ngerumpi sedang dalam hati saya bertanya, kenapa yahh kalau mendekati semester atau ujian rambut harus 1 cm??  heheehe.
Di sudut sana para wanita KOM. B berkumpul entah apa yang mereka perbincangkan, tak ketinggalan Uky ada di sana, hahahaa !! Di waktu yang renggang ini moment yang pas untuk mengabadikan suasana ini, dengan camera handphone standar 3,2MP wajah dan senyum mereka serta gaya aneh mereka terjeprett, hehehee,,,  satu persatu hingga puluhan bahkan ratusan telah terjeprett menjadi kisah klasik untuk di kenang di hari nanti, Potret mereka terhias di hati ini, yang merasa tak rela melepas begitu banyak arti bersamanya.  Mereka kawan seperjuangan, sepenaggungan beban sekolah, kami tak hanya sahabat kami bagai saudara yang terikat dalam Cinta Keluarga Kecil KOMPUTER B !!
Meghitung hari saja kisah ini benarkan usai !! semua catatan akan tertutup, tapi tidak di hati, dalam sadar ku pandangi mereka, senyum mereka cerah, secerah Langit biru hari itu, sengaja ku sapa mereka dengan maksud ingin mendengar suara penyemangat itu, suara cerewet mereka yang biasa nyaring terdengar.
UAS (Ujian Akhir Sekolah) lewat, pertempuran itu selesai untuk sejenak, “haaahh”, derai hembusan nafas legah,  tapi tidak genap sebulan lagi pertempuran terhebat akan di mulai, puncak dari segala asa, puncak dari penantian, dari awal keluguan hingga menjadi dewasa, UAN (Ujian Akhir Nasional) tak lama hembusan nafas legah itu jantung kembali menegang, jantung begitu hebatnya berdetak, darah bagaikan F1 yang melaju, fikiran layaknya badai mencengkram, di hari lainnya dalam ruang kenangan itu ada yang berbeda, pipi basah dan mata yang memerah seketika membuatku diam. Menangis dalam harapan masa depan, harapan yang tak ingin lepas, harapan yang tak ingin pisah, semua makna dalam air mata itu terukir jutaan kata yang tak sempat terucap, hanya mencoba memahami dan menerima bahwa memang beginilah kehidupan.
Tak pernah terasa akan secepat ini, 3 tahun itu cepat yahh, seperti batu yang ku pegang lalu ku lemparkan sejauh mungkin dan hilang, atau seperti gula yang seketika larut saat di aduk dalam teh hangat yang tiap pagi sedia di meja di minum dan habis. Banyak perumpamaan tentang itu, tapi tidak air mata itu, air mata mutiara penuh cita dan cinta tentang kisah yang berlalu dan akan datang.

Hingga akhir dari segala penantian, UAN (Ujian Akhir Nasional) selesai, kelegahan kembali memuncak, tawa bahagia, air mata bahagia tak terhindarkan, melampiaskan segala beban dengan tradisi anak sekolahan yang gila, hehehee, corat coret baju dan tanda tangan mereka terukir di helai kain putih ini..!!  bremm bremm’ bergemurulah suara mesin pencabik telinga itu, motor dengan bunyi keras menghentak, meresahkan burung-burung yang hinggap di tiang-tiang listrik ! Konvoi sepanjang jalan kenangan, ratusan murid lainnya berkumpul menjadi satu,
“wahh, ternyata banyak juga siswa SMK dahh” ujarku sedikit terkejut,
Sedang terlihat di pintu gerbang sekolah, guru-guru tampak mengabadikan moment ini.
 “Choky, kesana kii e dekat pintu gerbang, biar di foto kii juga guru” kata Elwin dengan menepuk pundak saya.
Beberapa saat setelah itu, konvoi berlanjut, jalan Trans Sulawesi menjadi padat, sedikit meresahkan pengguna jalan yang lain, hehehee,,!
Di pertengahan jalan saat lagi konvoi, kami memutuskan untuk berbalik arah, maklum perut sudah tidak mendukung, laparr,,!! Saya, Elwin, Allink, Riswan, Rhudy, Ikshan, serta Rama dan Rafly tidak ikut barisan pasukan yang masih meneruskan perjalanan konvoi, kami segera berbalik arah dengan maksud mampir di rumah teman kami Anty untuk mengisi perut , hehehee !
“Choky, mana HPmu, telpon dulu Anty, bilang ada kii di depan rumahnya” Tanya Elwin pada saya,
“tutt, tuth’,….. Haloo !!, Anty di mana kamu, ada ka di depan rumahmu ini” ujarku di telpon, “
“Ia, tunggu dulu, di belakang rumah ka ini petik Rambutan” jawab Anty. Dia tidak ikut konvoi, mungkin karena kelelahan sehabis ujian.
“haha, kebetulan, sekalian petik banyak-banyak nah” jawabku lagi.
Setelah selesai nelpon, Rhudy, Ikshan, Rama, Rafly, mereka berfikir untuk pulang saja, entah kenapa? Sesaat mereka pulang, Anty Nampak dari samping rumahnya, melambaikan tangannya dan memanggil kami, segera kami mendekat,
“Aaahhh” ungkapan kelelahan terlepas saat duduk di sofa rumah Anty.
Tidak lama Ratna dan Wana serta Kasmar dan seorang lainnya datang, sepertinya mereka juga lelah konvoi.
“Ahh, laparr, Annty ada makanan?” hehee, tanyaku sedikit menggoda pada Anty.
“ia, ada di dapur, masuk mii makan” jawab Anty yang sepertinya memahami kami.
Tak hitung panjang, kami yang kelelahan dan kelaparan segera beraksi, sepintas makanan yang di sajikan habis.!! Hehee
“wahh, kayak gembel saja ini semua” seru Ratna sambil memotret kami yang lagi makan dengan camera HPnya.
“Eeeergghhh !!! ahh kenyang” kali ini saya yang menggemerutu !! hehehee
Sehabis makan kami istirahat sejenak di ruang tamu rumah Anty, sambil makan rambutan yang baru saja di petik dan meminum sirop sebagai hidangan penutup.. maklum tamu adalah raja… hehehehe !!! bersama itu, kami bercengkrama mengingat sejenak hal-hal lucu yang baru saja berlalu, walau keluarga kami kurang lengkap saat itu, karna sebagian telah pulang ke rumah masing-masing, tapi kami tetap Seru gembira bersama. Kami yang terikat dalam keluarga kecil kami (Keluarga Kecil Komputer B) tersenyum terharu dengan penuh Tanya, secepat inikah 3 tahun berlalu?, langkah kebersamaan kini memencar, masing-masing dari kami punya ambisi yang berbeda, impian yang berbeda, walau begitu kami tetap satu dalam keluarga kami. Rindu akan menyatukan kebersamaan kita dalam hening, walau air mata kembali berlinang… !
Setelah semua benar berlalu, saya balik ke rumah, melepas sepatu dan ingin segera terbaring di kamar dan lelap..!
Dengan langkah sedikit lambat, sejenak saya berbalik sebelum memegang gang pintu rumah dan menatap ke langit luas, sambil berbisik dalam hati yang paling dalam,
“Benar telah berlalu teman, kisah ini indah, segalanya terurai di sini dari keluguan hingga kedewasaan, dari benci menjadi cinta, dari teman hingga sahabat dan akhirnya kita bersaudara.”







‘Ungkapan untuk mereka yang ku rindu’

Ketika rindu merasuk pikiran
Maka terjatuhlah air mata tak tertahan
Tubuh gemetar
Terlihat bayang-bayang masa lalu terindah

Mereka kawan seperjuangan sejiwa, sehati
Bersenjata pena bertameng kertas putih
Bertempur dengan rumus atau kalimat penuh Tanya
Berbekal amanah dari sang pahlawan

Senin pagi, seragam lengkap
Mempersiapkan strategi di tanah lapang
Berbaris rapi, siap dan hormat
Merah putih berkibar gagah


Dan pagi itu terlihat senyum mereka
Terdengar suara-suara mereka
Tergambar keceriaan di wajah mereka
Hingga saat ini rinduku untuk mereka

Mereka punya ruang di hati
Yang saat bersama menciptakan tawaku
 meramaikan hidupku yang terkadang sendiri
adalah penyemangat sang pemacu rindu

Jail menjaili dengan kawan
Menertawai hal-hal bodoh yang di perbuat
Bernyanyi, bergoyang, bercerita apa saja
Seperti itulah yang ku rindukan

Kini ketiadaan mereka membuatku sepi
Mengiris ke ulu hati
Membuat rindu membara-bara
Dalam do’a ku berkata, Tuhan aku merindukan mereka

Hingga saat langkah akan di teruskan
Kisah itu menjadi sejarah
Sejarah pertempuran terhebat
Bersama pahlawan yang akan kita kenang.

 
by. Ananda Rezky Wibowo

Rabu, 14 Maret 2012

puisi bodohku !!

KUMPULAN PUISI BODOHKU

DOSA

TETESAN HUJAN MENYENTUH TANAH YANG KERING,
MEMBASAHI SELURUH KEHAUSAN DUNIA,
SEIRING BERSAMA ALIRAN AIR BERJALAN,
TERSADAR AKAN DOSA DOSA KINI.

SEMAKIN DERAS  TUMPAHAN AIR,
MEMBANJIRI RELUNG HATI YANG GELISAH,
MASIH BELUM USAI SEMUA INI
KETIKA FIKIR MASIH TERHANTUI AKAN KETAKUTAN DOSA,

SATU TETES AIR MATA LEBIH BERMAKNA
DARI RIBUAN  KATA YANG TERUCAP
KEGELISAHAN SEMAKIN MENDALAM
TERIRINGI DOSA AKAN KEBODOHANAN




KEEGOISAN

DI BALIK HUJAN AKU MELAMUN
MENUNGGU KEAJAIBAN PELANGI SETELAH INI
SEPERTI KEAJAIBAN TADI KU DENGAR SUARANYA
KEKASIH BERLALU YANG SESAAT MERINDU

AKU PERCAYA HANYA AKU DI HATINYA
MESKI YANG NAMPAK DIA MENGACUHKANKU
NAMUN AKU TAKKAN MERINDU SEPERTI DIA
BIARLAH DIA SENDIRI, DAN TERUS MENANGISI INI

KU BIARKAN DIA TERBANG JAUH
MENCARI DIRINYA SENDIRI
TAKKAN KU SESALI SEMUA LANGKAHNYA
KARENA LANGKAHKU TENANG LEPAS DARI INI.





MEREKA

SEJENAK MELAMUN, SEJENAK TERSADAR
MELAYANG DALAM KHAYALAN
SEPERTI PADA MASA INDAH ITU
MASA LALU YANG TERTINGGAL

ANGIN MEMBAWAKU HINGGA SEJAUH INI
WALAU TERBEKAS SEDIKIT JEJAK
NAMUN TAK ADA JAMINAN AKAN TERINGAT
SATU KISAH DAN KAWAN-KAWAN

MUNGKIN MEREKA TELAH MENEMUKAN JATI DIRINYA
SEBUAH KESOMBONGAN KEDEWASAAN
SERING BERTATAP TAPI TAK BERSAPA
MEREKA LUPA, MEREKA LUKA.



choky..
in Baliase.

Minggu, 20 November 2011

smk 1 masamba

Puluhan siswa SMK Negeri 1 Masamba, Kabupaten Luwu Utara menggelar unjuk rasa dan mogok belajar di depan sekolah mereka. Unjuk rasa ini digelar karena mereka menolak kerap diperlakukan arogan oleh kepala sekolah mereka Syamsu Alam Dedde.
Pantauan luwuraya.com, unjuk rasa siswa ini digelar sejak pukul 07.00 wita. Mereka berkumpul di aula samping sekolah mereka dan meneriakkan yel-yel yang mendesak kepala sekolah mereka dicopot dari jabatannya.
Tidak hanya itu, mereka juga melakukan unjuk rasa di depan sekolah mereka dan mendesak Kepala Sekolah untuk menerima mereka. Namun, hingga aksi unjuk rasa berakhir, kepala sekolah tidak kunjung menemui para siswa.
Ketua Osis SMK Negeri 1 Masamba Fandi Saputra mengatakan ansi unjuk rasa dan mogok belajar yang mereka lakukan ini karena menilai sikap arogan kepala sekolah mereka sudah melewati batas kewajaran.
Dia menceritakan, pada Jumat (19/11/11) lalu, saat diadakan kerja bakti di sekolah, tiba-tiba kepala sekolah mereka datang menegur salah seorang siswa bernama Zainal, dan langsung memukulnya. “Karena tidak terima perlakuan kepala sekolah itu, siswa tadi balik membalas memukul kepala sekolah, beruntung serjumlah guru yang ada disitu memisahkan keduanya,” ujar Fandi.
Menurut Fandi, kejadian yang dialami Zainal, merupakan salah satu dari rentetan kejadian sikap arogan kepala sekolah pada siswa. Pasalnya, beberapa siswa juga telah mendapat perlakuan kasar dari kepala sekolah mereka seperti menyuruh siswa untuk meminum air comberan, dan bahkan menantang siswa untuk berkelahi.
Rencanany, Senin (21/11/11) mendatang, siswa akan tetap melanjutkan mogok belajar mereka dan menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Luwu Utara dan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara. (ar)